JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis indonesia kembali menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income country) pada tahun 2022.
Dengan demikian, Indonesia diperkirakan mampu mengembalikan status ke level sebelum krisis dari lower middle income ke upper middle income hanya dalam waktu dua tahun.
“Indonesia diperkirakan dapat mampu mengembalikan statusnya ke upper middle income di tahun 2022. Di mana status ekonomi pada tahun 2020 sempat terkoreksi dari upper ke lower,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam agenda side event T20, Kamis (24/2/2022).
Pemulihan ekonomi terlihat sejak kuartal II 2021
Amalia mengungkapkan, kembalinya Indonesia ke jajaran negara berpenghasilan menengah ke atas terjadi karena tingginya sasaran pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2021, pertumbuhan ekonomi disasar sebesar 5,2 persen – 5,5 persen.
Dia meyakini, pertumbuhan dapat dicapai mengingat pemulihan ekonomi sudah terlihat sejak kuartal II 2021. Kala itu, pertumbuhan ekonomi tembus 7,07 persen (year on year/yoy).
“Lalu, mengalami rebound dengan tumbuh 5,02 persen di kuartal IV atau 3,69 persen. Walau sempat mengalami tekanan di kuartal III 2021 akibat penyebaran (varian) Delta, ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh positif di kuartal tersebut 3,51 persen,” jelas Amalia.
Ada momentum tumbuh lebih cepat pada 2023
Dia berpendapat, ekonomi Indonesia berada pada momentum untuk terus tumbuh lebih cepat di tahun 2022 dan 2023. Pasalnya dibandingkan dengan negara lain, pemulihan ekonomi RI relatif baik.
Jika menilik negara lain, ekonominya kembali tumbuh melambat bahkan negatif setelah mencapai titik pemulihan di kuartal tertentu.
“Ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi dibandingkan negara lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama bila kita bandingkan dengan negara lain di kawasan Asia kita termasuk tinggi, sehingga level PDB Indonesia harga konstan sudah melampaui level sebelum pandemi,” tutur Amalia.
Keadaan saat ini lebih baik dari krisis 1998
Lebih lanjut dia menjelaskan, kembalinya posisi Indonesia ke negara berpendapatan menengah ke atas dalam waktu dua tahun membuktikan keadaan saat ini lebih baik dibandingkan krisis tahun 1998.
Saat itu, status Indonesia juga terkoreksi dari lower middle income country ke low income country. Indonesia butuh waktu 4 tahun untuk mengembalikan statusnya kembali ke lower middle income.
“Oleh sebab itu kita optimis bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi dapat kita lakukan melalui upaya untuk meningkatkan produktivitas, dan terus menata struktur perekonomian dengan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi,” kata Amalia.