JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan teknologi digital harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM). Bila tidak, maka SDM akan kian tertinggal dengan perkembangan teknologi yang lari begitu cepat.
Mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengingatkan agar perubahan tersebut juga dilakukan oleh para pelaku industri segera mungkin. Caranya yakni dengan melakukan transformasi digital agar tak kalah dalam bersaing.
Dia mencontohkan, perusahaan taksi Blue Bird yang kini tersaingi oleh layanan jasa transportasi berbasis online yang terus berkembang yakni Gojek dan Grab.
“Tentu saja ketika perubahan teknologi informasi yang begitu cepat maka industri harus cepat berubah. Jadi, industri harus bertransformasi sesuatu hal yang baru. Ketika transformasi industri ini terjadi maka pekerjaan itu juga berubah,” kata Hanif dalam acara Smart Business Outlook 2020 di Jakarta, Senin (25/11/2019).
“Ada pekerjaan yang kadaluarsa atau hilang diganti dengan pekerjaan-pekerjaan yang baru. Pekerjaan berubah maka ada skill yang tidak relevan, ada skill baru yang dibutuhkan,” lanjut dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam periode keduanya kali ini, tengah fokus mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing. Dengan cara mengembangkan SDM melalui pelatihan yang akan didanai oleh negara serta dibantu oleh pihak swasta.
“Di sinilah penting agar ada akses bagi setiap orang untuk mendapatkan skill yang baik agar bisa meningkatkan skill-nya dan juga memperbarui skill-nya sehingga lebih disesuaikan (dengan) kebutuhan di bursa kerja. Pendidikan dan pelatihan kerja memainkan kunci untuk memastikan agar setiap warga negara memiliki perlindungan diri di era kompetitif,” ujarnya.
Selain itu, dibutuhkan tata kelola pemerintahan yang berbasis pada semua aspek digitalisasi agar Indonesia mampu menjawab tantangan perkembangan era digital.
“Dan menurut saya, Pak Joko Widodo sudah terus-menerus menyuarakan pentingnya perubahan itu, pentingnya deregulasi, pentingnya dilakukan penyesuaian dan adaptasi agar bisnis yang diberikan pemerintah bisa lebih berkualitas, bisa lebih cepat, dan bisa lebih dijangkau oleh semua orang. Itulah implementasi 4.0 itu menjadi suatu kunci untuk memastikan agar daya saing kita menjadi lebih baik,” tuturnya.