Jakarta – Bank asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs Group berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 400 karyawan atau 1% dari total tenaga kerjanya.
“Saat merebaknya pandemi, perusahaan mengumumkan akan menangguhkan pengurangan pekerja. Kini perusahaan telah membuat keputusan akan melakukan PHK, ” kata juru bicara Goldman Sachs dikutip dari Reuters, Kamis (1/10/2020).
Menurut laporan dari Bloomberg pekerja tedampak PHK lebih banyak dari divisi perkantoran. PHK ini juga dimaksud sebagai reorganisasi perusahaan. Pemangkasan oleh Goldman Sachs cenderung lebih sedikit dibandingkan saingannya Bank Wall Street yang telah melakukan PHK massal secara berkala.
Januari lalu, Goldman menargetkan rasio efisiensi 60% selama tiga tahun ke depan, dibandingkan pada 2019 dengan 68% . Rasio efisiensi yang lebih rendah mengartikan bank lebih baik dalam mengelola biaya dibandingkan pendapatan.
Secara terpisah, Federal Reserve AS akan mengekang distribusi modal bank besar hingga akhir tahun. Artinya JPMorgan, Citi CN, Wells Fargo, dan Bank of America dilarang membeli kembali saham dan harus membatasi dividen. Setelah kabar itu beredar, saham bank-bank besar itu turun antara 0,5% dan 1% dalam perdagangan.