KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, saat ini ketenagakerjaan Indonesia masih memiliki beberapa persoalan, salah satunya ketidaksesuaian (link and match) antara sumber daya manusia ( SDM) dengan kebutuhan pasar kerja.
Ke depannya, ketenagakerjaan Indonesia juga harus menghadapi otomatisasi industri 4.0, yang akan berdampak pada pergeseran kebutuhan kerja dan kesiapan kemampuan SDM.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ida menandatangani Nota Kesepahaman Peningkatan Kemampuan SDM antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan Universitas Islam Negeri ( UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur (Jatim), Kamis (22/10/2020).
Kerja sama yang dimaksud dalam nota kesepahaman tersebut meliputi pelatihan kerja dan kewirausahaan, serta penelitian dan akses informasi ketenagakerjaan.
“Dengan diresmikannya Career Development Center ini, saya harap alumni UIN Malang memiliki akses informasi dan pelatihan sesuai pasar kerja, serta dapat membantu pemerintah mempercepat kesiapan pembangunan SDM di kalangan akademis,” kata Ida, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Abdul Haris pun menyambut baik kerja sama tersebut.
“Kami harap bisa terus mendapat pendampingan dalam membangun SDM yang ada di UIN ini, dan ke depannya kerja sama dapat diperluas,” ungkap Haris.
Pada kesempatan tersebut, Ida juga sempat menyosialisasikan substansi Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Menurutnya, UU Cipta Kerja dapat menciptakan lapangan pekerjaan secara masif karena perizinan berusaha dipermudah.