0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Jakarta – Jumlah korban PHK dan pegawai yang dirumahkan imbas ganasnya pandemi COVID-19 terus bertambah. Salah satu sektor industri yang paling terdampak adalah tekstil dan produk tekstil (TPT).

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil menjelaskan data terakhir per awal Mei, buruh yang di-PHK dan dirumahkan hampir menyentuh 2 juta orang.

“Data terakhir per 1 Mei jumlahnya 1,9 juta, hampir 2 juta,” kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (13/5/2020).

Dia menjelaskan angka tersebut adalah total antara pekerja yang di-PHK dan dirumahkan. Pihaknya tidak memiliki rincian masing-masing yang di-PHK maupun dirumahkan.

“Ya itu gabungan antara yang dirumahkan dan yang di-PHK,” sebutnya.

Jumlah pekerja yang terdampak pandemi virus Corona pun diperkirakan akan terus bertambah. Pihaknya masih terus memperbarui data tersebut dengan melakukan survei.

“Kita masih survei yang ke-6 tapi belum selesai sih. Nanti kalau sudah ada kita kabari,” tambahnya.

Sebagai informasi, angka tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker Haiyani Rumondang menjelaskan data korban PHK dan pegawai yang dirumahkan yang sudah valid sebanyak 1.727.913 pekerja. Itu meliputi berbagai sektor usaha.

“Total antara pekerja yang dirumahkan dan pekerja di-PHK, yang formal dan informal ini sejumlah 1.727.913 orang. Data ini adalah data hasil cleansing. Jadi hasil cleansing itu sudah lengkap identitasnya, namanya, di mana pekerjaannya, jenis pekerjaannya, nomor handphonenya dan sebagainya,” kata dia dalam telekonferensi dengan wartawan, Selasa (12/5/2020).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *