NEW YORK, KOMPAS.com — IKEA Group, pemilik dari sebagian besar toko furnitur IKEA di seluruh dunia, berencana memangkas 7.500 pekerja mereka untuk beberapa tahun ke depan. Ini terutama staf administrasi dalam operasional pusat.
Namun, pada saat yang sama, grup yang telah memiliki 367 toko itu memperkirakan akan menciptakan 11.500 pekerjaan baru dalam periode itu seiring ekspansi dengan format toko baru secara online.
Hal ini akan menumbuhkan penawaran layanannya dan berinvestasi dalam sektor digital.
Mengutip dari CNBC, Kamis (22/11/2018), IKEA sedang dalam masa transformasi karena akan meningkatkan layanan digital dalam pengiriman dan lainnya. Serta menguji format toko baru yang lebih mudah diakses karena lanskap ritel dan konsumen yang berubah cepat.
Penurunan jumlah karyawan diharapkan mencapai hampir 5 persen dari tenaga kerja perusahaan saat ini.
“Kita perlu menyederhanakan cara kerja. Selama bertahun-tahun terakhir, kami telah berinvestasi dalam sumber daya dengan berbagai cara. Sejujurnya, sekarang kami melihat bahwa di beberapa bagian dari organisasi, kami memiliki sedikit pekerja yang tidak efisien (bekerja dengan tugas yang hampir sama),” ujar Kepala Eksekutif IKEA Jesper Brodin.
Brodin mengatakan redudansi yang diharapkan terkait dengan fungsi-fungsi pusat dan kantor layanan global pada khususnya, tetapi juga kantor layanan lokal di seluruh pasar.
“Hal ini tidak diarahkan untuk operasi toko atau unit distribusi,” katanya dalam sebuah wawancara.