Jakarta – PT Tozy Sentosa, pengelola Centro Department Store dan Parkson Department Store resmi dinyatakan pailit per Senin (17/5) kemarin. Dengan begitu, maka gerai Centro di seluruh Indonesia pun bakal banyak yang ditutup.
“Kita sudah hampir seluruhnya (mau) tutup kecuali Karawang sama Margo City Depok. Kalau sudah pailit ya kan sudah tidak bisa lagi,” ujar Perwakilan Eks Karyawan Centro, Dede Sulaeman kepada detikcom, Kamis (20/5/2021).
Hal itu juga akan berdampak pada para karyawan. Ratusan karyawan Centro bakal kehilangan pekerjaan.
Menurut Dede, saat ini tinggal tersisa 13 toko yang masih beroperasi dari total 15 toko. Sebelumnya, sudah tutup 2 toko terimbas pandemi. Total toko yang kemungkinan bakal ditutup usai terbitnya status pailit tersebut adalah sekitar 11 toko, 2 toko lainnya yaitu yang di Karawang dan Margo City belum jelas kabarnya sebab masih terikat kontrak dengan pihak mal.
Rata-rata jumlah karyawan di masing-masing toko Centro selama pandemi berkisar antara 20-30 orang. Sebelumnya, jumlah karyawan di setiap gerai Centro bisa mencapai 70-80 orang.
Dengan begitu, saat 11 toko Centro tersebut tutup, maka total karyawan yang ikut terdampak mencapai sekitar 220-330 orang.
“Sudah otomatis ketika gerai kita ditutup, kita juga terputus lapangan kerjanya gitu,” katanya.
Dede sedikit berbagi pengamatannya tentang kondisi gerai Centro sampai bisa dinyatakan pailit.
“2020 sudah terasa banget, pas Maret tepatnya, sempat full tutup toko selama berapa bulan gitu dan itu tidak ada income yang masuk. Setelah buka lagi, ada, tapi memang slow banget, karena waktu itu ada kebijakan yang nggak boleh ke mal, orang-orang lebih beralih ke online. Pasti departement store jadi sepi banget,” ungkapnya.
Sebelum ada pandemi COVID-19, Centro ramai pengunjung dan pemasukanpun lancar. Para karyawan pun bahagia kerja di Centro, akan tetapi adanya pandemi merubah keadaan 180 derajat.
“Sebelum itu sangat ramai, sebagai karyawan juga sangat happy kerja di Centro dan memang banyak yang kita dapatin lah di situ, ada harapan, ada gaji yang mencukupi kami sebagai karyawan. Tapi setelah pandemi ya kayak ginilah,” ucapnya.