0 0
Read Time:2 Minute, 46 Second


Tangerang – Indonesia dan Korea Selatan akhirnya sepakat membentuk perjanjian dagang, IK-CEPA (Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement). IK-CEPA yang sudah diinisiasi sejak tahun 2015 dan sempat mangkrak lima tahun terakhir ini akan resmi ditanda tangani pada bulan November mendatang.

“Menurut rencana, penyelesaian perjanjian ini diharapkan dapat diumumkan kedua Kepala Negara pada November 2019 di sela-sela the 30th ASEAN-Korea Commemorative Summit di Busan, Korea Selatan,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, ICE BSD City, Tangerang, Rabu (16/10/2019).

Enggar mengatakan, dengan IK-CEPA ini maka tahun depan ekspor Indonesia ke Korea Selatan bakal meningkat 20%.

“Apakah bisa mencapai penambahannya untuk depan sekitar 20%, insyaallah bisa. 20% kenaikan dibandingkan tahun lalu, bisa nggak segitu? Ya bisa kalau segitu. Dengan catatan sudah entry to force, diperkirakan pada awal tahun kita sudah entry to force,” jelas Enggar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan, saat ini Indonesia dan Korea Selatan ada dalam forum perundingan lain, yakni ASEAN-Korea FTA (AKFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Dengan IK-CEPA ini targetnya nilai perdagangan kedua negara dapat tembus sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 420 triliun (kurs Rp 14.000) di tahun 2022.

“Namun, kami melihat peluang di mana Indonesia dan Korea Selatan dapat bekerja sama dengan lebih erat dan luas secara bilateral melalui perundingan IK-CEPA. Ini merupakan salah satu langkah kami dalam komitmen untuk mencapai target nilai perdagangan kedua negara sebesar US$ 30 miliar pada 2022,” papar Iman.

Adapun produk-produk yang akan diandalkan dalam IK-CEPA ini di antaranya baja, produk hasil pertanian seperti kopi, kelapa sawit, teh,produk perikanan Indonesia, dan juga produk minuman keras.

“Kita juga minta mereka buka pasar produk mereka. Ada beberapa produk ikan misalnya, produk pertanian juga kita dapatkan aksesnya, lalu bir Bintang masuk, beberapa produklah,” imbuh dia.

Enggar menambahkan, Korea Selatan juga akan merelokasi beberapa pabrik di Indonesia, seperti pabrik mobil merek Hyundai, dan pabrik Lotte Chemical.

“Lotte Chemical mereka akan lakukan. Mobil Hyundai itu di Indonesia akan dijadikan pusat industrinya, bukan hanya untuk market Indonesia tetapi untuk ekspor,” terang Enggar.

Iman menjelaskan, investasi Hyundai di Indonesia juga akan mengutamakan produksi mobil listrik. Namun, ke depannya Hyundai juga akan menggarap produksi mobil berbahan bakar hidrogen.

“Jangka panjang mereka akan bawa teknologi hidrogen. Sektor energi itu salah satu yang akan kita dorong kerja samanya. Tahap pertama memang akan digunakan electric car di Indonesia, jangka panjang hidrogen based car bukan lagi listrik apalagi diesel, atau minyak bumi biasa. Jadi mereka datang bawa teknologi, ciptakan lapangan kerja, pada saatnya akan lebih banyak lagi produk bernilai tambah. Jadi sekali lagi mungkin tahun-tahun pertama terlihat peningkatan tapi karena investasi,” tandasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor dan sumber impor ke-6 terbesar bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 18,62 miliar. Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar US$ 9,54 miliar dan total impor Indonesia dari Korea Selatan tercatat sebesar US$ 9,08 miliar. Dengan nilai tersebut Indonesia surplus sebesar US$ 460 juta.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Korea Selatan adalah batu bara, bijih tembaga, karet alam, kayu lapis, dan timah. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Korea Selatan adalah karet sintetis, produk baja lembaran, produk elektronik, dan kain tenun filamen sintetis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *