Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat, merespons data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup menguat 56 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp14.477 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.533 per USD.
“Indeks dolar melemah terhadap mata uang lainnya setelah laporan pekerjaan AS terbaru meredakan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS yang lebih awal dari perkiraan,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (5/7).
Data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payrolls meningkat lebih besar dari ekspektasi yaitu mencapai 850.000 pekerja pada Juni. Meski begitu, tingkat pengangguran AS pada Juni naik menjadi 5,9 persen dari 5,8 persen pada bulan sebelumnya.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk penetapan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang akan dirilis akhir pekan ini.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 92,155, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 92,226.
Hasil Obligasi AS
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,431 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,48 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.488 per dolar AS. Sepanjang hari Rupiah bergerak di kisaran Rp14.473 per USD hingga Rp14.495 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.482 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.564 per USD.