Liputan6.com, Semarang Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang mulai fokus mengembangkan pelatihan kerja jurusan fashion technology dan manajemen bisnis dengan sasaran target pelatihan dari generasi muda. Hal ini pun mendapat dukungan penuh dari Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri.
“Kita terus kembangkan pelatihan kerja jurusan fashion tecnology untuk menarik minat generasi milenial,” ujarnya, di BBPLK Semarang, Selasa (13/11/2018).
Ditetapkannya BBPLK Semarang sebagai pusat pelatihan fashion bukan tanpa alasan. Industri garmen di Jawa Tengah yang tumbuh pesat tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga terampil.
“Kita buat terobosan. Contoh fashion show tadi, termasuk jaket yang saya pakai, ini adalah hasil upgrading kejuruan menjahit BBPLK Semarang yang berubah menjadi fashion technology. Tadinya kita berpikir, kalau anak-anak muda diajari jahit saja itu output-nya cuma dua. Satu masuk di pabrik garmen atau wirausaha menjahit di rumah,” ucap Hanif.
Namun, jika anak muda masuk industri, maka akan terjebak di sebuah pekerjaan yang sama
selama bertahun-tahun.
“Oleh karena itu, kejuruan menjahit kita upgrade agar tidak hanya sekadar menjahit di rumah atau menjadi buruh garmen, tapi juga kita proyeksi menjadi fashion designer ke depan. Karyanya tadi sudah bisa kita lihat semua. Jadi sudah ada yang ikut kompetisi fashion di berbagai daerah. Kita doakan semoga bisa mengikuti kompetisi di Paris,” kata Hanif.
Dirinya percaya dengan bekerja keras, inovasi, ketekunan, dan kegigihan, anak muda
bisa menjadi orang-orang yang hebat, orang-orang andal dengan karya-karya yang bisa dihargai banyak orang.