Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi menguat terbatas di akhir pekan ini, Jumat (4/9)
Pada Jumat pukul 09.37 WIB, Rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.775 per USD dari sebelumnya Rp14.778 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston mengatakan, penguatan dolar AS terlihat tertahan pagi ini. Dolar AS atau USD tertekan terhadap nilai tukar regional.
“Kemungkinan pasar mengambil sikap wait and see menunggu hasil data tenaga kerja AS non farm payrolls yang akan dirilis malam ini,” ujarnya.
Data tersebut bisa menentukan arah selanjutnya bagi pergerakan dolar AS. Data yang memburuk bisa mendorong pelemahan dolar AS ke depannya dan sebaliknya.
“Rupiah kemungkinan bisa coba menguat terhadap dolar AS hari ini, tapi kemungkinan penguatannya tidak banyak, karena dari dalam negeri sendiri ada faktor potensi perlambatan pemulihan ekonomi dan penyebaran virus corona yang masih meninggi,” katanya.
Burden Sharing
Terkait wacana perpanjangan kebijakan berbagi beban atau burden sharing antara pemerintah dan Bank Indonesia hingga 2022, Ariston memperkirakan hal itu masih akan menjadi perhatian pasar.
“Bisa jadi, isu itu belum ter-counter,” ujarnya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.680 per USD hingga Rp14.850 per USD.
Pada Kamis (3/9) lalu, Rupiah ditutup melemah 33 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.778 per USD dari sebelumnya Rp14.745 per USD.