Merdeka.com – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, meminta masyarakat untuk tidak memandang sempit akan manfaat inklusi keuangan. Sebab, inklusi keuangan juga dinilai berperan penting dalam pembukaan lapangan kerja baru.
“Salah satu solusi dari inklusi keuangan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi kita jangan semata melihat hanya inklusi keuangan dalam artian sempit,” ujar dia dalam dialog industri bertajuk ‘Teknologi untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan di Tengah Pandemi’, Selasa, (20/10).
Iskandar mengatakan, tujuan utama dari inklusi keuangan ialah mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menjadi relevan karena selama pandemi Covid-19 berlangsung banyaknya masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat turunnya permintaan akan produk aneka industri, khususnya UMKM yang menyerap banyak tenaga kerja.
“Sementara gerakan menabung menjadi prioritas berikutnya, mengingat perlunya spending dari masyarakat untuk menggerakkan sektor riil,” terangnya.
Pemerintah Dorong Inklusi Keuangan Saat Pandemi Lewat Program Bantuan
Oleh karena itu, pemerintah menilai realisasi percepatan inklusi keuangan di masa pandemi yang tepat ialah peluncuran Bantuan Presiden (Banpres) tunai untuk para UMKM. Adapun niliai bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta mencakup 12 juta pelaku usaha.
“Maka itu (Banpres Produktif) ini sangat relevan sekali di tengah banyaknya pegawai yang telah di PHK. Maka kita membutuhkan lapangan usaha baru melalui pemberian modal UMKM,” tegasnya.
Pun, pemerintah juga memilih penyaluran bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk 3 juta debitur dari ibu rumah tangga dan pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan plafon kredit Rp 10 juta sebagai alternatif untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. KUR ini akan disalurkan kepada 3 juta debitur berbunga 0 persen hingga 31 Desember 2020.
“Kenapa kita lakukan itu. Tentunya karena banyak UMKM tidak punya tanah, banyak yang numpang nyewa untuk bisa melakukan usahanya. Maka kita buat aturan atau jalan jalan tengah yang baik juga untuk peningkatan literasi keuangan bagi UMKM,” tuturnya.