0
0
Jakarta – Pemerintah menegaskan upaya mendorong pemulihan ekonomi di 2021 terus berlanjut. Diyakini Indonesia memiliki pijakan kuat untuk memulihkan ekonomi.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, ekonomi Indonesia memang terdampak pandemi COVID-19 seperti yang dialami negara lain. Namun kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lainnya.
“Kontraksi Indonesia itu tidak sedalam negara lain jadi kita punya pijakan yang bagus. Kalau kita lihat Indonesia minus 2,1% negara lain ada yang lebih dalam kontraksinya dari Indonesia yang berarti pijakannya lebih berat,” ucapnya dalam acara Temu Stakeholders Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (1/4/2021).
Berbekal dari pijakan itu, pemerintah menekankan bahwa upaya pemulihan ekonomi akan terus berlanjut di tahun ini. Meskipun risiko masih belum hilang dan kewaspadaan harus terus dijaga.
“Pijakan kita oke, kita punya pijakan. Oleh karena itu kita melihat tahun 2021 pemulihan ekonomi harus jalan terus. Kita harus optimis Namun kita harus tetap waspada,” tegasnya.
Suahasil menjelaskan, ada sederet kebijakan yang diyakini akan menjadi game changer di 2021. Pertama intervensi kesehatan dengan melakukan vaksinasi secara gratis.
“Kedua APBN akan tetap fleksibel, APBN akan menjadi alat pemulihan ekonomi,” tambahnya.
Ketiga adalah upaya untuk tidak hanya sekedar selamat dari badai pandemi, tapi juga memiliki reformasi struktural dalam pemulihan ekonomi. Salah satu upayanya melalui UU Cipta Kerja.
“Itu reformasi struktural UU Cipta kerja, penyediaan lapangan kerja. Kalau kalau sekarang kita membuat berbagai macam reform itu tujuannya adalah supaya Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” terangnya.
“Dalam konteks itu pemulihan ekonomi nasional akan terus kita lakukan dengan angle utama memperkuat konsumsi masyarakat berarti PEN akan menggelontorkan terus untuk perbaiki konsumsi masyarakat, memperkuat dan mendorong konsumsi pemerintah dan mendorong investasi publik,” tutup Suahasil.
