0 0
Read Time:1 Minute, 44 Second


KOMPAS.com – Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker) terus mempercepat peningkatan kompetensi instruktur pelatihan vokasi.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono mengatakan penyiapan tenaga kerja kompeten dan berkarakter positif dapat dilakukan melalui tiga pilar utama.

Antara lain tersedianya standar kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi, dan sertifikasi kompetensi.

Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, ketiga komponen tersebut harus dibangun dan dikembangkan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Adapun salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur lembaga pelatihan adalah kompetisi antar instruktur.

Untuk itu, Kemnaker menyelenggarakan Kompetisi Kompetensi Instruktur Nasional (KKIN). Kompetisi ini merupakan metode untuk meningkatkan kompetensi instrukur, baik secara individu maupun kedinasan.

Dengan demikian mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional.

“Kompetisi antarinstruktur yang terstruktur dan sistematis dapat digunakan sebagai ajang untuk mengukur, meningkatkan, dan pemerataan peningkatan kompetensi yang terintegrasi,” kata Bambang dalam acara Penutupan KKIN VII Regional Banten di BBPLK Serang, Banten, Kamis (22/8/2019).

Membina instruktur

Bambang mengungkapkan, kompetisi ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan sekaligus membina instruktur agar lebih kompeten, profesional, kreatif, dan inovatif.

Untuk diketahui, kompetensi instruktur yang dikompetisikan dalan KKIN meliputi kompetensi teknis kejuruan dan kompetensi metodologi pelatihan.

Bidang yang dikompetisikan meliputi sembilan bidang kompetisi, yaitu: Pengelasan (Welding), Otomotif Kendaraan Ringan (Automobile Technology), Instalasi Listrik (Electrical Installation), Tata Busana (Fashion Technology), Pendingin dan Tata Udara (Refrigeration and AC).

Ada pula Elektronika (Electronics), Desain Grafis (Graphic Design Technology), Perancangan Rekayasa Mekanik CAD (Mechanical Engineering Design CAD), dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis (IT Software Soltion for Business).

“Pembinaan terhadap instruktur harus terus ditingkatkan guna mewujudkan instruktur yang kompeten, profesional, dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja serta dapat diterima di pasar kerja,” terangnya.

KKIN VII Regional Banten diikuti 75 orang yang berasal dari 4 provinsi, yaitu Banten, Lampung, DKI Jakarta, dan Kalimantan Barat.

Kompetisi dilaksanakan di dua tempat yaitu BBPLK Serang untuk delapan bidang lomba dan metodologi, serta Balai Latihan Kerja (BLK) Cilegon untuk bidang lomba tata busana.

“Saya harapkan setelah pulang ke daerah masing-masing, para kompetitor dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Lembaga Pelatihan Kerja,” tutup Bambang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *