0 0
Read Time:1 Minute, 0 Second

Merdeka.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 diproyeksi melambat. Penyebabnya ialah meningkatnya laju penyebaran Covid-19 di pertengahan tahun, yang membuat pemerintah menerapkan PPKM darurat.

Dalam bahan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disampaikan di rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/), pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksi berada di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen saja, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yaitu 4,5 hingga 5,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi semester I sekitar 3,1-3,3 persen dan keseluruhan tahun diproyeksi 3,7-4,5 persen setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Juni,” demikian dikutip Liputan6.com.

Kemudian, dengan adanya PPKM darurat, tingkat konsumsi masyarakat diproyeksi melambat. Pemulihan ekonomi akan tertahan dan pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4-5,4 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan, ekonomi 2021 diproyeksi hanya mencapai 3,8 persen setelah penerapan PPKM darurat.

Sebelumnya, BI meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di rentang 4,1-5,1 persen, turun dari proyeksi awal 4,3-5,3 persen.

“Asessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8 persen. Kita terus monitor perkembangannya secara keseluruhan,” kata Perry.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *