0 0
Read Time:1 Minute, 18 Second

Merdeka.com – Melonjaknya kasus Covid-19 pada pertengahan tahun ini berpengaruh pada industri manufaktur Indonesia. Tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang turun menjadi 53,5 pada bulan Juni 2021.

“Pada Juni PMI kita cukup tertekan karena berlakunya PPKM Darurat menjadi 53,5,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Investor Daily Summit 2021, Jakarta, Rabu (14/7).

Perolehan PMI Manufaktur tersebut turun dari sebelumnya yang berada di angka 55,3 poin. Peningkatan sempat terjadi pada 3 bulan berturut-turut yakni Maret, April dan Mei.

“Dari data IHS Market Indonesia, nilai PMI mengalami peningkatan pada 3 bulan terakhir yakni Maret, April dan Mei yakni 55,3,” kata dia.

Meski mengalami penurunan, Agus memandang kondisi bisnis akan tetap berjalan dan menguat. Sebab Sejak 8 bulan sebelumnya sektor industri tetap menguat dan berada di posisi yang selalu di atas 50 poin.

“Posisi PMI selalu di atas 50 poin sehingga menunjukkan manufaktur kita sedang optimis dan menggeliat,” katanya.

Sektor Otomotif

Agus mengatakan, khusus di sektor otomotif saat ini tercatat ada 21 perusahaan kendaraan roda empat atau lebih yang nilai investasi mencapai Rp71,35 triliun. Mereka memproduksi kendaraan 2,35 juta unit per tahun. Mempekerjakan 38 ribu tenaga kerja langsung dan 1,5 juta pekerja di sepanjang rantai nilai industri ini.

Sampai bulan Mei 2021 lalu, tercatat sudah 14.000 unit kendaraan roda empat atau lebih dan 320 kendaraan roda dua telah diproduksi. Tercatat sejak Januari 2021 hampir Rp30 triliun kendaraan roda empat atau lebih telah di ekspor keluar negeri. Sekitar Rp18,63 triliun yang diekspor ke 80 negara di dunia merupakan kendaraan CBU.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *