REGOL, AYOBANDUNG.COM — Sebanyak 150-an orang yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT INTI (Sejati) menggelar unjuk rasa di halaman PT INTI, Kamis (29/8/2019). Aksi tersebut digelar dengan tujuan meminta jajaran direksi PT INTI untuk segera membayarkan gaji seluruh karyawan, berjumlah 450 orang, yang masih ditunggak sejak Juli 2019.
Selain gaji karyawan, pesangon atau Imbalan Paska Kerja (IPK) para pensiunan PT INTI yang terhitung telah pensiun sejak 2018 pun belum dibayarkan. Ketua Sejati, Ahmad Ridwan Albar menyebutkan dalam orasinya bahwa hal ini disebabkan oleh goyahnya kondisi keuangan perusahan yang mulai dirasakan para karyawan sejak 5 tahun belakangan.
“Kondisi PT INTI semakin memprihatinkan, hal seperti ini sudah mulai dirasakan sejak 5 tahun terakhir yang dibuktikan dengan adanya hutang bank setara ratusan miliar,” ungkapnya, Kamis (29/8/2019).
Dalam satu tahun terakhir, dia mengatakan, kondisi tersebut semakin berdampak pada kesejahteraan para karyawan. Beberapa hak karyawan dan para pensiunan belum sempat terbayarkan.
“Hak-hak karyawan banyak yang belum terbayarkan, seperti gaji Juli dan Agustus 2019, pembayaran Fasilitas Kesehatan, pembayaran Uang Pendidikan 2019, uang seragam 2018 dan 2019, uang rapel 2018, uang cuti 2018, dan pembayaran pesangon kepada seluruh karyawan yang sudah pensiun dari tahun 2018,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga mengeluhkan komunikasi yang terjalin selama ini di antara jajaran direksi dan manajemen kepada para karyawan dinilai kurang terbuka.
“Komunikasi antara board of director tidak terjalin harmonis, juga pihak manajemen kepada karyawan tidak ada keterbukaan,” ungkapnya. Sejumlah poster yang ditempel di area pintu masuk hingga lobby depan PT INTI pun menyatakan hal serupa.
Selepas penyampaian aspirasi selesai, para peserta unjuk rasa menunggu jawaban pihak direksi. Mereka sempat meneriakkan yel-yel untuk memancing perwakilan manajemen perusahaan untuk memberi pernyataan.
Tak berselang lama, Direktur Binis PT INTI Teguh Adi Suryandono muncul ke hadapan para karyawan. Riuh sorak karyawan yang meminta gaji segera dibayarkan tak terbendung.
“Terima kasih sudah menjalankan aksi ini dengan damai. Saya sudah berbicara dengan jajaran direksi dan perwakilan serikat pekerja, dan sepakat bahwa gaji Juli akan dibayarkan besok. Sisanya belum,” ungkap Teguh yang kembali disambut sorakan.
“Kita akan tetap upayakan gaji Agustus agar segera dibayarkan,” lanjutnya singkat.
Aksi tersebut kemudian ditutup dengan doa. Selepas unjuk rasa selesai, wartawan sempat berupaya meminta pernyataan Teguh selaku perwakilan jajaran direksi, namun dia tak bersedia diwawancara.