Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (1/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.118 per USD, atau menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp 14.120 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak melemah usai pembukaan ke Rp 14.133, namun sempat menguat tipis ke Rp 14.130 per USD. Rupiah pun kembali melemah ke Rp 14.140, kemudian menguat kembali dan saat ini berada di Rp 14.135 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat seiring perkembangan vaksin covid-19 yang masih menjadi sentimen positif di pasar. Menurutnya, sentimen pasar di eksternal kelihatan cukup positif pagi ini.
“Vaksin yang akan dirilis masih menjadi sentimen positif, meski di sisi lain kasus covid-19 makin meninggi,” ujar Ariston dikutip Antara, Selasa (1/12).
Dia menambahkan, kabar soal nominasi Janet Yellen sebagai menteri keuangan AS, juga bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko. “Yellen yang mantan Gubernur Bank Sentral AS ini bisa bekerja sama dan menyelaraskan program pemulihan ekonomi dengan kebijakan Gubernur The Fed yang sekarang,” imbuhnya.
Menurutnya, rupiah bisa terbantu menguat hari ini setelah kemarin tertekan akibat aksi ambil untung di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementara itu, data lain yang perlu diperhatikan adalah data inflasi Indonesia.
Dia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.200 per USD. “Bila data menunjukkan kenaikan, hal tersebut positif untuk rupiah karena kenaikan inflasi bisa mengindikasikan pulihnya konsumsi,” tandasnya.