0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Merdeka.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini ditutup melemah 5 poin ke level Rp 14.110 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.115 per USD. Meski begitu, pada perdagangan Rabu diperkirakan mata uang garuda dibuka menguat sebesar 10-30 point di level Rp 14.090 hingga Rp 14.140 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, secara internal pelemahan rupiah dipicu laporan cadangan devisa Indonesia yang mengalami penurunan sebesar USD 100 juta. Sehingga pada akhir November 2020 lalu cadangan devisa negara menjadi USD 133,6 miliar.

“Nominal cadangan devisa Indonesia lebih rendah dari yang diperkirakan bakal naik dan mencapai USD 136,2 miliar pada November 2020,” kata Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Selasa (8/12).

Ibrahim menuturkan, selama 3 bulan berturut-turut cadangan devisa negara berkurang sebanyak USD 3,6 miliar. Bahkan selama 2 bulan sebelumnya, cadangan devisa mengalami penurunan USD 1,7 miliar dan USD 1,8 miliar. Sementara di bulan Agustus, cadev mencetak rekor tertinggi sepanjang masa USD 137 miliar.

Dalam waktu yang bersamaan vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah tiba di tanah air. Vaksin asal China ini langsung dibawa ke PT Bio Farma (Persero). Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi masih harus melalui tahapan evaluasi dari Badan POM. Tujuannya untuk memastikan aspek mutu dan efektivitas dan fatwa MUI untuk aspek halal.

“Penurunan cadangan devisa tiga bulan secara beruntun dan kelanjutan kapan vaksin akan didistribusikan dan bisa digunakan untuk masyarakat telah menahan penguatan mata uang rupiah dalam penutupan sore ini,” tutur Ibrahim.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *