JAKARTA,KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Selasa (19/11/2019) diprediksi melanjutkan pelemahan.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, hak itu didorong oleh pelemahan mata uang China akibat pemotongan suku bunga repo.
” Rupiah cenderung melemah didorong oleh pelemahan Yuan China menyusul keputusan Bank Sentral China yang memangkas suku bunga Repo,” ujar Josua kepada Kompas.com.
Menurut dia, pemangkasan suku repo dari 2,55 persen menjadi 2,5 persen, merupakan yang pertama kalinya sejak Oktober 2015.
Sejumlah mata uang Asia yang mengalami pelemahan di antaranya yuan China yang melemah 0,23 persen pada level 7.025 per dollar AS. Dollar Singapura melemah 0,01 persen pada level 1.360 per dollar AS.
Yen Jepang menguat 0,10 persen pada level 108 per dollar AS. Sementara Dollar Hongkong cenderung stagnan pada level 7.828 per dollar AS.
Josua memproyeksikan sepanjang hari ini rupiah akan berada para rentang Rp 14.050 per dollar AS sampai Rp 14.125 per dollar AS.
Dari data Bloomberg pukul 08:26 WIB, rupiah berada di level Rp 14.091 per dollar AS atau melemah 0,09 persen dibandingkan penutupan rupiah Senin sore Rp 14.078 per dollar AS.