Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Kamis (19/11). Rupiah dibuka di Rp 14.095 per USD, atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.070 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih stagnan di 4 menit usai pembukaan, namun langsung bergerak naik. Saat ini, Rupiah berada di Rp 14.151 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah terkoreksi jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). Dia menilai, pagi ini terlihat penguatan dolar AS terhadap nilai tukar negara berkembang.
“Pasar keuangan diliputi kekhawatiran soal naiknya kasus positif COVID-19 yang sudah menyebabkan lockdown di beberapa negara dan bisa memicu lockdown baru. Lockdown ini akan mengganggu pemulihan ekonomi,” ujar Ariston, dikutip Antara, Kamis (19/11).
Menurutnya, sentimen tersebut sementara menutup kabar positif dari hasil akhir uji vaksin Pfizer kemarin malam. Meskipun hasil vaksin positif, tapi pasar menilai vaksin masih perlu waktu untuk didistribusikan.
“Rupiah bisa ikut melemah terhadap dolar AS hari ini,” katanya.
Sementara dari dalam negeri, keputusan suku bunga acuan BI bisa mempengaruhi pergerakan rupiah. Suku bunga acuan yang tetap bisa menjaga tingkat imbal hasil aset rupiah tetap menarik di mata investor karena selisih (spread) yang masih besar dibandingkan negara maju.
Dia memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.000 per USD hingga Rp14.150 per USD. “Ini bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” imbuhnya.