0 0
Read Time:1 Minute, 11 Second

Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi melemah dibayangi wacana pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Pada pukul 10.10 WIB, Rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.243 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.203 per USD.

“Rupiah mungkin masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap wacana perubahan kebijakan moneter bank sentral AS dan kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa memicu pengetatan aktivitas ekonomi lebih lanjut,” kata Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (15/6).

Menurut Ariston, hal tersebut berpotensi menekan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

Tapi di sisi lain, lanjutnya, membaiknya minat pasar terhadap risiko dengan positifnya indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia pagi ini, bisa menahan pelemahan rupiah. “Pasar tidak sepenuhnya meyakini ada perubahan kebijakan di bank sentral AS dalam waktu dekat,” ujar Ariston.

Neraca Perdagangan

Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2021. Ariston menilai, apabila surplusnya melebihi surplus sebelumnya, bisa menahan pelemahan Rupiah dan Rupiah mungkin bisa menguat.

Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.230 per USD dengan potensi menguat di kisaran Rp14.180 per USD.

Pada Senin (15/6) lalu, Rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.203 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.189 per USD.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *