0 0
Read Time:1 Minute, 4 Second


JAKARTA, KOMPAS.com — Mengalami kerugian pada bisnis makanan, PT Hero Supermarket Tbk ( HERO) terpaksa harus menutup 26 gerainya baik yang terdiri dari gerai Giant dan Hero serta harus memangkas 523 karyawan.

GM Corporate Affairs PT Hero Supermarket Tbk Tony Mampuk mengatakan, per September 2018 penjualan bisnis makanan turun 6 persen ketimbang tahun sebelumnya.

“Akibatnya, kami mengalami kerugian operasional Rp 163 miliiar dan angka ini jauh lebih buruk ketimbang kerugian ditahun sebelumnya,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/1/2018).

Menurut Tonny, secara konsolidasi perusahaan memang masih mendapatkan keuntungan jika digabungkan dengan bisnis nonmakanan, yakni Guardian dan IKEA, namun secara fundamental bisnis makanan merugi dan cukup memberi imbas yang cukup besar pada kinerja keuangan.

“Oleh karena itu, mau tidak mau harus dilakukan efisiensi salah satunya mengurangi beban operasional terhadap toko-toko yang merugi,” tuturnya.

Jika hal ini tidak dilakukan, lanjut Tonny, beban operasional akan semakin tinggi dan kerugian akan semakin besar.

“Jika hal tersebut terjadi, pada akhirnya akan lebih banyak lagi karyawan yang mungkin akan merasakan dampaknya,” ujarnya.

Untuk ke depannya, kata Tonny kemungkinan akan lebih fokus pada bisnis nonmakanan, tetapi tetap akan mengedepankan bisnis makanan.

“Terkait gerai yang ditutup untuk gedung yang kita sewa akan dikembalikan ke pemiliknya, namun yang milik sendiri masih dalam pembahasan secara internal,” ujarnya. (Andy Dwijayanto)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *