Semarang – Sebanyak 6 perusahaan di Jawa Tengah direkomendasikan untuk pencabutan pelayanan publik tertentu. Hal itu disebabkan perusahaan tersebut tidak mendaftarkan karyawannya di BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Wika Bintang mengatakan perusahaan wajib untuk melindungi karyawannya dengan mendaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan ketika melakukan pekerjaannya sudah harus sudah ter-cover secepatnya.
“Perusahaan agar ikutkan seluruh tenaga kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Begitu masuk sebagai pekerja harus didaftarkan,” kata Wika usai upacara Bulan K3 di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Selasa (29/1/2019).
Wika menegaskan jika ada perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan maka akan diberikan sanksi. Dan kini sudah ada 6 perusahaan yang direkomendasikan dilakukan pencabutan pelayanan publik tertentu karena hal itu.
“Iya ada sanksinya bagi yang tidak mendaftarkan karyawannya,” tegasnya.
Rekomendasi tersebut dilayangkan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk nantinya diputuskan. Contoh pelayanan publik tertentu antara lain izin terkait usaha, izin untuk mengikuti tender proyek, dan izin mendirikan bangunan.
“PTSP mau bekukan atau cabut izin itu terserah,” pungkas Wika.
Sementara itu di Jawa Tengah angka kecelakaan kerja turun 48 persen dari tahun 2017 ke 2018. Angkanya yaitu dari 3.083 kecelakaan menjadi 1.468 kecelakaan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun menegaskan agar dunia kerja memperhatikan perlindungan pekerjanya.
“Saya minta semua elemen dunia kerja sadar dan berbudaya K3. Semua harus gencar melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan, dan pengusaha melengkapi peralatan sehingga para pekerja terhindar dari cidera, meninggal, atau terjangkit penyakit berbahaya,” kata Ganjar.
Dalam apel yang digelar di Simpang Lima Semarang itu, dilakukan simbolis pemberian santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu ada juga demo keselamatan kerja dari beberapa perusahaan yang mamanjat di menara lengkap dengan atraksi kecelakaan dan penyelamatan. Ada juga sejumlah tenda kuliner, rumah sakit, serta peralatan keamanan yang didirikan di lapangan. (alg/dna)