TRIBUNBATAM.id, BATAM – Aksi demonstrasi para buruh yang tergabung dalam FSPMI dan beberapa serikat lainnya digelar Rabu (6/2/2019) sore.
Terlihat massa aksi masih bersemangat walau terik matahari kian panas.
Begitu juga dengan Bing Herlina, salah satu perempuan, yang tergabung dalam FSPMI dengan orasi yang begitu membara.
“Kami menolak upah murah yang dicantumkan pada PP Nomor 78 Tahun 2015. Kita bekerja ini menggunakan badan kita, jika dibayar murah maka harga diri kita ikut juga direndahkan,” ucapnya diatas mobil yang menjadi panggung bagi setiap orator yang ingin menyampaikan orasinya.
Dalam orasinya, Bing Herlina, juga menghimbau para buruh perempuan untuk tidak pergi dari barisan massa aksi.
“Untuk seluruh buruh perempuan, kita jangan pergi dari sini. Kita harus menunggu hasil perjuangan kita ini. Kita cuma ingin, kita sebagai buruh untuk disejahterakan sebaik-baiknya,” teriaknya lagi dengan lantang dan sangat jelas.
Menurut pantauan TRIBUNBATAM.ID, beberapa buruh masih terus melakukan orasi guna mengawal musyawarah yang dilakukan dalam kantor Pemko Batam terkait SK UMSK yang diinginkan oleh para buruh yang hadir.
• DEMO BURUH – Pemerintah Dituding Ikat Kaki Buruh, Ini 3 Tuntutan Mereka Terkait Penetapan UMK Batam
• Serikat Pekerja Gelar Aksi, Sejumlah Ruas Jalan di Batam Centre Ini Ditutup
• Rayakan Ulangtahun ke-20, SPMI Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Walikota Batam
• Viral Medsos Surat Habib Bahar bin Smith: Penjara yang Kalian Anggap Neraka, bagi Kami Surga
“Jangan lama-lama, kita cuma minta SK kok. Gak banyak banyak,” ucap seorang pria yang memegang microphone diatas mobil yang menjadi panggung orasi.
Sampai pada pukul 14.40 WIB, perwakilan buruh yang diajak masuk untuk membahas musyawarah terkait SK UMSK itu tampak keluar dari kantor Pemko Batam.
“Waduh, nampak-nampaknya bawa kabar tidak enak nih dari raut wajahnya,” ujar pria yang memegang microphone tadi.
Hingga berita ini ditulis, para buruh tampak kecewa bahwa pembahasan SK juga belum mendapatkan mufakat dari pemerintah.
“Kita akan lakukan demonstrasi lebih besar untuk mengawal proses ini,” ujar korlap mengakhiri aksi sambil memimpin doa sebelum pulang. (dna)