Merdeka.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Pemerintah RI kini terus membuka pintu kepada negara besar dunia untuk melakukan kerjasama investasi. Hal tersebut ditujukan agar perekonomian nasional bisa segera pulih pasca pandemi Covid-19.
Setelah menjalin kesepakatan dengan China, Erick menyampaikan, dirinya dalam waktu dekat ini akan terbang ke Korea Selatan untuk menjamin kesepakatan partnership dengan negeri ginseng.
“Penjajakan ini Alhamdulillah sudah dapatkan hasil, salah satunya berpartner dengan China. Dan beberapa minggu ini kita akan terbang ke Korea (Selatan) untuk memastikan partnership berjalan,” ujar dia dalam sesi webinar, Rabu (16/9).
Dia menambahkan, sejauh ini ada beberapa dana investasi asing besar yang telah masuk ke Indonesia. Salah satunya kerjasama antara perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Air Products & Chemicals Inc, perusahaan berbasis di Amerika Serikat.
Sebagai informasi, PTBA menggandeng Air Products untuk mengembangkan proyek hilirisasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Rencananya, PTBA menggarap proyek gasifikasi batubara dengan produk Dimethyl Ether (DME) yang diyakini bisa mengurangi impor LPG di masa mendatang.
Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini mencapai USD 3,2 miliar, di mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis hulu dan hilir. “Hal-hal lain yang dilakukan adalah batubara gasification dengan perusahaan Amerika Serikat. Investasinya hampir USD 3 miliar lebih, dan akan dijalankan dan diselesaikan di tahun 2023-2024,” terang Erick.
“Itu agar impor LPG bisa ditekan dengan pabrik ini. Jadi di antaranya BUMN dengan partnership bisa produksi 1,2 juta kebutuhan LPG untuk dikurangi,” tandas dia.