Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah dalam sepekan terakhir ini. Siang ini, dolar AS terjun ke level Rp 14.119. Pelemahan dolar AS ini diiringi oleh Pemilihan Presiden atau Pilpres AS 2020 yang masih diungguli Joe Biden.
Dolar AS diramal akan terus melemah hingga minggu ke-3 bulan ini. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi, dolar AS kemungkinan besar masih akan ditekuk hingga ke level Rp 13.500.
“Rupiah kemungkinan besar di bulan November minggu ke-3 kemungkinan besar dolar AS akan ke Rp 13.500. Kenapa saya bilang akan ke Rp 13.500? Ekspektasi saya di minggu ini Rp 14.500, tetapi kenyataannya di Rp 14.100 kan,” ungkap Ibrahim kepada detikcom, Sabtu (7/11/2020).
Untuk mencapai level itu, dolar AS diprediksi akan secara perlahan melemah ke level Rp 13.800 pada pekan ke-2 bulan ini.
“Jadi di minggu kedua di Rp 13.800. Ini di akhir pekan, jadi hari Jumat (13/11),” jelas dia.
“Ini ditopang oleh permasalahan global yang sudah mereda dan memberikan sentimen positif karena Pilpres di AS dimenangkan Joe Biden,” pungkasnya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee membeberkan, pelemahan dolar AS ini didasari oleh beberapa faktor, mulai dari Biden Effect yang unggul di Pilpres AS, serta sentimen investor yang mulai melirik negara-negara berkembang seperti Indonesia.
“Kalau Biden menang dia stimulus fiskal lebih besar. Tapi karena dia tidak menguasai seluruhnya, maka kemungkinan The Fed harus mengambil peran lebih banyak, mencetak dolar lebih banyak, dan ini membuat dolar melemah,” kata Hans.
Namun, ramalannya agak sedikit berbeda. Ia memprediksi, dalam waktu dekat dolar AS masih akan melemah, tapi masih di level Rp 14.000-14.300.
“Rasanya nggak akan di atas Rp 14.300 lagi. Biasanya mereka akan tes Rp 14.000 kalau sudah sampai Rp 14.100,” pungkasnya.