Jakarta, CNN Indonesia — Perusahaan rokok terbesar kedua di dunia, British American Tobacco Plc (BAT) akan memecat 2.300 karyawannya per Januari 2020 mendatang. Sebab, perusahaan berencana untuk mengubah struktur organisasi menjelang rencana operasional yang baru.
Dikutip dari Reuters, Kamis (12/9), perusahaan rencananya akan memangkas 20 persen dari jumlah pegawai senior agar tidak ada peran ganda di dalam perusahaan. Dengan ini, perusahaan berharap bisa mengembangkan unit bisnisnya dengan lebih besar namun dengan ukuran pegawai yang lebih ramping.
Adapun, unit bisnis yang ingin dikembangkan adalah rokok elektronik Vuse, kantong nikotin bernama Velo, dan alat penghangat tembakau bernama Glo.
“Tujuan saya adalah memantau pertumbuhan di kategori bisnis baru dan secara signifikan memperingkas cara kerja dan proses bisnis selama ini,” ujar Direktur Utama BAT Jack Bowles melalui keterangan resmi.
Saat ini, kegiatan BAT di Indonesia dilakukan melalui PT Bentoel International Investama Tbk, di mana kepemilikan saham BAT di Bentoel mencapai 92,5 persen. Bentoel sendiri merupakan produsen rokok merek Dunhill, Lucky Strike, hingga Uno Mild.
Hingga semester I 2019, Bentoel mencatat rugi bersih sebesar Rp312,32 miliar. Rugi ini menurun 41,89 persen dibanding tahun lalu yakni Rp537,52 miliar.