Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan pemasok mobil Jerman, Brose Group, mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi 2.000 pekerja di Jerman selama tiga tahun ke depan.
Langkah ini disebabkan menurunnya pendapatan perusahaan akibat melemahnya penjualan di pasar China, perubahan dalam industri mobil dan tekanan harga global.
Perusahaan keluarga ini mempekerjakan 26.000 orang di seluruh dunia.
Mengutip Reuters, Brose Group bermaksud melakukan efisiensi bisnis, dengan memindahkan produksi ke negara-negara dengan upah rendah untuk meningkatkan daya saing.
“Kami ingin meningkatkan kualitas … dan mengurangi biaya dalam kisaran pertengahan tiga digit juta untuk meningkatkan daya saing kami,” kata Kepala Eksekutif Kurt Sauernheimer dalam sebuah pernyataan, Kamis (17/10/2019)
Pada bulan Mei, Brose meluncurkan program tabungan yang bertujuan menghemat puluhan juta euro tahun ini, setelah melaporkan penurunan 5% pada pendapatan kuartal pertama dan pendapatan 2018 yang mengecewakan.
Bulan lalu, pemasok otomotif Jerman Continental juga mengatakan akan memangkas jumlah pekerja dan menutup pabrik selama 10 tahun ke depan karena sektor otomotif global menghadapi perlambatan.
Sebelumnya, perusahaan pembuat ban Michelin bakal menutup pabrik dan melakukan pemutusan hubungan kerja pada 619 karyawannya di La Roche-sur-Yon, Prancis. Kompetisi yang kian ketat dengan produsen ban asal Asia telah menggerus laba perusahaan itu.
“Berdasarkan sumber perusahaan, Michelin menjanjikan proposal menarik untuk karyawan yang terkena dampak,” tulis AFP. Sumber itu mengatakan 74 orang yang bekerja di sebuah pabrik karet di dekat Maine-et-Loiret, yang menjadi menyuplai di La Roche-sur-Yon, juga akan terpengaruh keputusan ini.
Michelin sangat terpukul oleh kinerja industri otomotif yang buruk. Awal tahun lalu, perusahaan ini juga mengatakan bakal menutup pabrik di Skotlandia dan Jerman yang memiliki total karyawan 1.703 orang.