0 0
Read Time:1 Minute, 10 Second


Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia sedang berupaya mengatasi ketergantungannya pada tenaga kerja asing dengan keterampilan rendah.

Negara jiran itu berencana mengurangi jumlah pekerja asing hingga lebih dari 130.000 dalam kurun waktu lima tahun.

Pemerintah ingin perusahaan-perusahaan dapat mempekerjakan lebih banyak warga lokal dan beralih ke otomatisasi untuk menjadi ekonomi yang lebih maju.

“Tenaga kerja asing murah mengaburkan perusahaan untuk berinvestasi dalam modal dan teknologi yang lebih produktif,” kata Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng.

Pekerja lokal yang dipekerjakan untuk menggantikan orang asing akan mendapatkan insentif sebesar RM500 (USS $ 164/Rp 2,3 juta) per bulan selama dua tahun.

Bukan hanya pekerja, atasan mereka juga akan mendapatkan sebanyak RM250. Pemerintah juga akan memberlakukan sistem retribusi yang lebih ketat bagi warga non Malaysia.

Meski demikian pada kenyataanya, perusahaan di Malaysia masih membutuhkan pekerja asing dengan keterampilan rendah. Terutama untuk mengisi posisi seperti memanen buah kelapa dan mencuci pakaian.

Perusahaan kecil dan menengah, yang menyumbang 38% dari PDB di 2018, dan produsen perkebunan mengatakan jika ini diberlakukan mereka bakal kekurangan tenaga kerja.

UKM di Malaysia mempekerjakan cukup banyak pekerja asing untuk memenuhi pesanan penjualan langsung.

“Kekurangan tenaga kerja juga merupakan salah satu tantangan utama bagi industri perkebunan,” kata salah satu perusahaan perkebunan Malaysia, IOI Corp Berhad.

Menurut IOI, warga malaysia lebih suka bekerja di kota dan industri jasa daripada sektor perkebunan.

“Jadi itu tidak sepenuhnya menghilangkan kebutuhan kita akan pekerja asing,” kata perusahaan itu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *